Norma
- Manusia adalah makhluk ciptaan Allah
- Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan diantaranya adalah untuk berinteraksi dengan manusia lain
- Manusia mempunyai hak dan kewajiban
- Manusia bisa berbuat kesalahan dan melakukan penyimpangan atau pelanggaran norma-norma sosial
Dasar norma moral untuk mengakui perbuatan baik atau buruk :
Magnis Suseno (1975) mengemukakan kebiasaan sebagai dasarnya
Hobbes dan Rousseau seperti dikutip oleh Huijbers (1995) mengemukakan kesepakatan masyarakat sebagai dasar pengakuan perbuatan.
Aliran yang digunakan untuk menyatakan perbuatan moral itu baik atau buruk
- Aliran hedonise (Aristippus pendiri mahzab Cyrene 400 SM, Epicurus 341271 SM) perbuatan manusia dikatakan baik apabila menghasilkan kenikmatan atau kebahagiaan bagi dirinya sendiri atau orang lain (bermanfaat bagi orang lain).
- Aliran Utilisme (Jeremy Bentharm 1742-1832, John Stuart Mill 1806-1873) perbuatan itu baik apabila bermanfaat bagi manusia dan buruk apabila menimbulkan mudharat bagi manusia.
- Aliran Naturalisme (JJ.Rousseau) perbuatan manusia dikatan baik apabila bersifat alami dan tidak merusak alam.
- Aliran Vitalisme (Albert Schweizer abad 20) perbuatan baik adalah yang menambah daya hidup, perbuatan buruk adalah yang mengurangi bahkan merusak daya hidup.
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari "buddhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan dikenal dengan nama culture yang berasal dari kata "colere" yaitu mengolah. Ada beberapa pengertian tentang kebudayaan,antara lain :
- Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
- Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Unsur-unsur Kebudayaan
- alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuasaan politik,
- sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya dan organisasi ekonomi, alat-alat dan lembaga-lembaga untuk pendidikan, organisasi kekuatan (politik)
Etika
Bertens (1994) menjelaskan etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Bentuk jamaknya adalah ta etha artinya adat kebiasaan, dari bentuk jamak inilah terbentuk kata etika. Oleh filusuf Yunani Aristoteles (384-322 BC) dipakai untuk menunjukkan fisafat moral. Berdasar asal usul kata tersebut, etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Moral
Moral berasal dari bahasa latin MOS, jamaknya adalah mores yang juga berarti kebiasaan. Dengan merujuk pada kata etika maka moral berarti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Faktor penentu moralitas
- Motivasi
- Tujuan Akhir
- Lingkungan perbuatan (masyarakat).
Selengkapnya...