MARI BELAJAR BERSAMA

Jumat, 31 Desember 2010

PROFESIONALISME KERJA

A. Pengertian Profesi
Bekerja merupakan kegiatan fisik dan pikir yang terintegrasi. Pekerjaan dapat dibedakan menurut kemampuan (fisik dan intelektual), kelangsungan (sementara dan terus menerus), lingkup (umum dan khusus), tujuan (memperoleh pendapatan dan tanpa pendapatan).
Profesi adalah
“pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh pendapatan / penghasilan”.

Nilai Moral Profesi (Franz Magnis Suseno,1975):
1. Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi
2. Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan profesi
3. Idealisme sebgai perwujudan makna misi organisasi profesi

B. Pengertian Profesional
Profesional adalah pekerja yang menjalankan profesi
Setiap profesional berpegang pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur. Dalam melakukan tugas profesi, para profesional harus bertindak objektif, artinya bebas dari rasa malu, sentimen, benci, malas dan enggan bertindak.
Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian (panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu ditekankan benar untuk membedakan dengan kerja biasa (occupation) yang semata-mata bertujuan untuk mencari nafkah atau kekayaan materiil duniawi.
Kelompok profesional merupakan :
Kelompok yang berkeahlian dan mahir yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang penerapannya dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat / sesama profesi.
3 watak kerja seorang profesional :
1. Merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, tidak selalu mengharapkan imbalan / upah materiil.
2. Mahir dan berkualitas tinggi.
3. Mempunyai kualitas teknis dan kualitas moral sesuai kode etik yang berlaku.

C. Pengertian Profesionalisme
Adalah suatu paham yang mencitrakan apa yang dilakukannya di dalam masyarakat berdasarkan keahlian yang tinggi dan rasa keterpanggilan serta ikrar (fateri / profiteri) dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
Empat prespektif dalam mengukur profesionalisme menurut Gilley dan Enggland yaitu :
1. Pendekatan berorientasi filosofis
2. Pendekatan perkembangan bertahap
3. Pendekatan berorientasi karakteristik
4. Pendekatan berorientasi non tradisional

D. Pengenalan Profesionalisme Bidang IT
Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi beberapa hal :
1. Keterampilan pendukung solusi IT
• Instalasi dan konfigurasi sistem operasi (windows atau linux)
• Memasang dan konfigurasi mail server, ftp server dan web server
• Menghubungkan perangkat keras
• Programming
2. Keterampilan pengguna IT
• Kemampuan pengoperasian perangkat keras
• Administer dan konfigurasi sistem operasi yang mendukung network
• Administer perangkat keras
• Administer dan mengelola network security
• Administer dan mengelola database
• Membuat aplikasi berbasis dekstop atau web dengan multimedia
3. Pengetahuan dibidang IT
• Pengetahuan dasar perangkat keras
• Dasar-dasar telekomunikasi
• Bisnis internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar